P2TP2A Berharap Pernikahan Dini Pelajar SMP Sulsel Ditunda

0
605

Bentaeng — Pelayanan Pusat Terpadu Perlindungan Perempuan Dan Anak (P2TP2A) Sulsel berharap keluarga kedua calon pengantin untuk menunda rencana pernikahan dua pelajar SMP di Bantaeng Sulawesi Selatan,

Menurut Kepala P2TP2A Kementerian Perlindungan Perempuan dan Anak Sulsel, Meisy Papayungan, meski telah mendapat izin dari pengadilan agama untuk menggelar pernikahan pada hari Senin, timnya menyarankan Kementrian Agama Sulsel untuk membatalkan dispensasi tersebut.

“Kami sarankan Kementrian Agama tidak memberikan dispensasi, karena keputusan mereka masih labil. Secara psikologis mereka belum cukup dewasa, kesehatan usia ini masih sangat rentan untuk menjadi pasangan suami-istri,” kata Meisy, pada Minggu (15/4/2018) malam.

Lanjutnya, jika tetap diizinkan untuk menggelar pernikahan, pasangan remaja ini akan mendapatkan banyak faktor masalah dari dampak usia mereka, yang masih terbilang belia.

“Perempuan akan hamil, melahirkan, dan mempunyai anak dalam usia anak, bahkan perceraian dini karena ketidaksiapan mental mereka,” lanjut Meisy.

Untuk itu, selain intens menjalin kordinasi dengan Kementrian Agama, tim P2TP2A Sulsel juga telah bertemu dengan kedua belah pihak keluarga pelajar SMP yang akan menikah tersebut.

Mereka meminta, pernikahan dini ini agar ditunda sampai usia calon pengantin dinyatakan sudah siap mental, untuk membina bahtera rumah tangga.

“Kami sudah intens di Bantaeng mencegah dan menunda beberapa tahun pernikahan itu, dan mengedukasi keluarganya, kalau mau menikah karena takut tidur sendiri itu peranan keluarga, bukan menikah untuk ditemani pacarnya tidur,” kata Meisy.

Leave a reply