
JPPI Desak Gubernur Jabar Segera Bayar Tebusan Ijazah Rp1,3 T untuk Siswa Sekolah Swasta
KORAN-PIKIRAN RAKYAT – Jaringan Pemantau Pendidikan Indonesia (JPPI) menagih janji Gubernur Jawa Barat untuk segera menuntaskan pembayaran tebusan ijazah bagi siswa di sekolah swasta yang tertahan akibat tunggakan biaya pendidikan. Koordinator Nasional JPPI, Ubaid Matraji, menyatakan, pihaknya menerima banyak keluhan dari orangtua siswa dan pengelola sekolah swasta yang merasa dirugikan karena ijazah masih ditahan. Kondisi ini menghambat anak-anak melanjutkan pendidikan ke jenjang lebih tinggi, padahal masa pendaftaran sekolah dan perguruan tinggi telah dibuka.
“Ini bukan hanya soal administrasi. Ini soal hak anak atas pendidikan. Ketika ijazah ditahan, mereka terancam kehilangan masa depan,” kata Ubaid dalam keterangan tertulis yang diterima “PR” akhir pekan lalu.
Menurut JPPI, keterlambatan pembayaran tebusan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat memperpanjang penderitaan siswa dan sekolah. Padahal, gubernur telah berjanji untuk menanggung biaya tersebut sebagai bentuk solusi atas praktik penahanan ijazah oleh sekolah swasta yang kerap terjadi akibat tunggakan biaya.
“Janji manis Bapak Gubernur untuk menanggung biaya tebusan ijazah kini terbukti hanya isapan jempol belaka, meninggalkan ribuan siswa terkatung-katung,” ujar Ubaid.
Swasta JPPI juga menyoroti minimnya daya tampung sekolah negeri di Jawa Barat. Berdasarkan data yang dihimpun, hanya sekitar 36% siswa yang bisa ditampung di SMA dan SMK negeri. Sisanya, 64% harus bersekolah di lembaga swasta yang umumnya membebankan biaya pendidikan lebih besar.
“Dalam kondisi ini, peran sekolah swasta sangat vital. Maka, tidak adil jika mereka dibebani kebijakan yang tidak ditopang anggaran pemerintah secara nyata,” ujarnya.
Selain itu, JPPI mengingatkan bahwa keterlambatan pembayaran ini juga berpotensi memicu peningkatan angka putus sekolah di Jawa Barat. Saat ini, Jawa Barat tercatat sebagai provinsi dengan jumlah anak tidak sekolah terbanyak di Indonesia.
“Jika dana tebusan ijazah tidak segera dibayarkan, maka bukan hanya masa depan siswa yang terancam, tetapi juga keberlangsungan sekolah swasta yang selama ini menjadi tulang punggung pendidikan di Jawa Barat,” tutur Ubaid.
JPPI menuntut Gubernur Jawa Barat untuk membayar tuntas seluruh biaya tebusan ijazah tanpa penundaan. Kemudian mengevaluasi sistem pembiayaan pendidikan agar lebih adil dan berpihak pada siswa. Lalu menerapkan kebijakan sekolah gratis, baik untuk negeri maupun swasta.
Ubaid juga menegaskan bahwa pembiayaan pendidikan merupakan kewajiban pemerintah, baik pusat mau pun daerah, sebagaimana diamanatkan dalam konstitusi melalui alokasi minimal 20% dari APBN dan APBD untuk sektor pendidikan. “Cukup sudah retorika. Rakyat Jawa Barat membutuhkan tindakan nyata dan kepemimpinan yang bertanggung jawab. Masa depan generasi muda tidak boleh dikorbankan demi kepentingan politik pencitraan,” kata Ubaid.
Sebelumnya, Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi mengatakan, Pemerintah Provinsi Jawa Barat memiliki beban Rp 1,3 triliun tagihan untuk menebus ijazah siswa di Jabar yang ditahan.***
Sumber Artikel berjudul ” JPPI Desak Gubernur Jabar Segera Bayar Tebusan Ijazah Rp1,3 T untuk Siswa Sekolah Swasta “, selengkapnya dengan link: https://koran.pikiran-rakyat.com/pendidikan/pr-3039340805/jppi-desak-gubernur-jabar-segera-bayar-tebusan-ijazah-rp13-t-untuk-siswa-sekolah-swasta?page=2