JPPI: Sejumlah Sekolah Terancam ‘Gulung Tikar’

0
779

Jakarta: Jaringan Pemantau Pendidikan Indonesia (JPPI) meminta pemerintah serius mengatasi ancaman yang ada di dalam dunia pendidikan Indonesia. Dalam peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) tahu ini, setidaknya ada dua ancaman serius yang membayangi, yakni putus sekolah hingga potensi bakal gulung tikarnya sejumlah sekolah akibat krisis selama pandemi covid-19.

“Pemerintah terkesan belum menyelamatkan sektor pendidikan, tetapi membiarkan pendidikan berjalan terseok-seok,” kata Koordinator Nasional JPPI, Ubaid Matraji dalam keterangannya, Minggu, 3 Mei 2020.

Menurutnya, dana darutat sebesar Rp405 triliun untuk penanggulangan covid-19 sama sekali tak menyentuh dunia pendidikan yang juga terdampak. Nahas, malah kini banyak dana yang disunat untuk sektor pendidikan.

Ubaid mengatakan, di sinilah muncul ancaman siswa putus sekolah. Angka kemiskinan naik tajam dalam situasi seperti ini, tentu ini akan berdampak pada kemampuan orang tua untuk menyekolahkan anaknya.

“Buat makan saja susah, apalagi buat bayar sekolah. Sebab, sekolah kita masih saja banyak bayar pungutan ini dan itu. Padahal mendapatkan akses sekolah adalah hak dasar warga negara, jadi ini harus dijamin, jangan malah diabaikan,” jelas Ubaid.

Ancaman sekolah gulung tikar pada masa ini semakin besar. Hampir 56 persen sekolah swasta di Indonesia mengalami kesulitan biaya operasional.

“Kalau ini dibiarkan, ada banyak guru, tenaga kependidikan, dan peserta didik, yang terancam terlantar,” ungkapnya.

Belum lagi adanya ancaman depresi massal yang melanda siswa, guru, juga orang tua. Sebab kurikulum saat ini masih mengacu pada kondisi pendidikan normal.

“Seharusnya ada panduan dan kurikulum belajar dalam kondisi darurat. Jika situasi ini dibiarkan, depresi massal akan terjadi dan tubuh kian rentan terhadap virus,” pungkas Ubaid.

Leave a reply