Disdikbud Persilakan Sekolah Pakai Genset Selama UNBK
Semarang — Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Jawa Tengah mempersilakan sekolah yang memilih menggunakan listrik dari generator set (genset) secara penuh saat pelaksanaan Ujian Nasional berbasis komputer (UNBK). “Kami sudah ada perjanjian dengan PLN sebenarnya agar jangan sampai ada pemadaman listrik selama pelaksanaan UNBK,” kata Kepala Disdikbud Jateng Gatot Bambang Hastowo di Kota Semarang, Senin (26/3/2018).
Diakui Gatot Bambang Hastowo bahwa kendala yang ditemui dalam pelaksanaan UNBK biasanya adalah pemadaman listrik dari PLN sehingga sekolah mengantisipasinya dengan menyiapkan genset jika terjadi pemadaman listrik. Seandainya terpaksa ada pemadaman listrik yang dilakukan PLN, lanjut dia, sekolah sudah bersiap dengan menyediakan genset sesuai dengan kebutuhan untuk memastikan pelaksanaan UNBK tetap berlangsung.
Ia memastikan setiap sekolah yang melaksanakan UNBK secara mandiri pada tahun ini sudah melengkapi dengan genset sebagai antisipasi jika terjadi pemadaman listrik dari PLN. Namun, kata dia, ada pula sekolah yang memilih menghidupkan genset sejak awal pelaksanaan UNBK, artinya mereka memilih memanfaatkan pasokan listrik sepenuhnya dari genset daripada PLN.
“Ada sekolah yang tidak menggunakan listrik PLN, malah menggunakan genset. Mereka menghidupkan genset sejak awal. Ya, silakan saja,” katanya.
Pelaksanaan UNBK untuk jenjang SMK, kata dia, dilaksanakan pada tanggal 2 sampai dengan 5 April 2018, kemudian pada tanggal 9 s.d. 12 April untuk jenjang SMA dan madrasah aliah (MA), kemudian 17 s.d. 18 April 2018 ujian susulan SMA dan sederajat. “Jadi, pelaksanaan UN SMK dimulai pada tanggal 2 s.d. 5 April 2018, minggu kedua April 2018 untuk jenjang SMA dan MA. Seminggu berikutnya adalah UNBK susulan untuk SMK, SMA, dan MA,” kata Gatot.
Sementara itu, Kepala SMA Negeri 11 Semarang Supriyanto mengakui pentingnya genset dalam pelaksanaan UNBK untuk mengantisipasi jika terjadi gangguan listrik dari PLN, termasuk pemadaman. Menurut dia, pihak sekolah menyewa genset untuk mengantisipasi terjadinya gangguan listrik selama pelaksanaan UNBK yang sudah dilakukan sejak beberapa tahun lalu.
Untuk pelaksanaan UN di SMA Negeri 11 Semarang, kata dia, diikuti 464 siswa yang terbagi dalam program Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) dan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS). “Jumlah peserta UNBK pada tahun ini ada 464 siswa, terdiri atas program IPA sebanyak tujuh kelas dan IPS sebanyak lima kelas,” katanya.
Leave a reply
Anda harus masuk untuk berkomentar.