Dua Daerah Terima Anugerah Pendidikan

0
655

JANTHO – Bupati Aceh Besar, Mawardi Ali menerima anugerah pendidikan Indonesia 2018 kategori Kabupaten 3T (Terluar, Tertinggal dan Terisolir) yang diberikan Ikatan Guru Indonesia (IGI) dalam acara Global Education Supplies and Solution (GESS) di Jakarta Convention Centre, Jumat pekan lalu (28/9).

Selain Bupati Aceh Besar, anugerah tersebut juga diterima Bupati Aceh Jaya Irfan TB dan Mantan Bupati Aceh Jaya yang diserahkan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan diwakili Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Dr Supriano MEd. Turut hadir pada kesempatan itu, Kadisdikbud Aceh Besar, Dr Silahuddin MAg beserta sejumlah pejabat lainnya.

Penghargaan tersebut merupakan apresiasi atas dedikasi membangun pendidikan di daerah terluar, tertinggal dan terisolir. Aceh Besar dinilai telah mampu membangun dan mulai mengembangkan sektor pendidikan di wilayah terisolir, Pulo Aceh, termasuk pemberian apresiasi kepada guru Pulo Aceh oleh Bupati Aceh Besar pada peringatan Hardikda 2 September 2018 serta berani membuat terobosan kebijakan sistem Pendidikan Terpadu di Aceh Besar sebagai wujud dari pengembangan sistim pendidikan yang lebih relevan.

Atas dasar itulah Ikatan Guru Indonesia (IGI) memberikan penghargaan sebagai wujud pencapaian kriteria untuk pejabatyang berusaha meningkatkan kompetensi pendidikan di Indonesia sehingga Mawardi Ali diundang untuk menerima Penghargaan Anugerah Pendidikan Indonesia. “Kami sangat mengapresiasikan semua pelaku pendidikan yang terus memajukan pendidikan di Aceh Besar,” kata Bupati Aceh Besar, Mawardi Ali.

Guru sebagai Pendidik, Bukan Pengajar

Sementara itu, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, Prof DR Muhadjir Effendy dalam sambutannya saat membuka kegiatan tersebut menyampaikan bahwa profesionalisme dalam mengelola pendidikan harus memiliki tiga dimensi, yaitu keahlian, tanggung jawab sosial, dan rasa kesejawatan (senasib sepenanggungan) sehingga tugas seorang guru adalah sebagai seorang pendidik, bukan pengajar. “Guru harus bisa memandaikan murid. Lebih baik guru pandai yang bisa memandaikan murid daripada guru pandai, namun tidak bisa memandaikan murid,” kata Muhadjir.

Editor: Hasyim

Leave a reply