Komisi X DPR Mendorong Agar Mendikbud Membuat Terobosan PJJ Untuk Mengurangi Kejenuhan Siswa.

0
561

WowKeren – Pemerintah tengah mengkaji rencana pelonggaran Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Sejumlah sektor dikaji akan mulai kembali beraktivitas, tak terkecuali sektor pendidikan.

Dalam kajian tersebut terdapat opsi kegiatan belajar mengajar di sekolah akan dibuka kembali pada 15 Juni mendatang. Hal ini pun mendapat tanggapan dari Ketua Komisi X DPR Syaiful Huda.

Syaiful menyebutkan jika pihaknya belum membahas persoalan ini dengan Menteri Pendidikan RI Nadiem Makarim. Namun yang jelas, ia berharap jika pandemi masih berlangsung maka sebaiknya siswa tidak diperbolehkan dulu untuk mengikuti KBM di sekolah. “Selama darurat pandemi COVID, selama itu pula aktivitas sekolah tidak boleh dilaksanakan melalui pertemuan di sekolahnya,” kata dia dilansir Kumparan, Kamis (14/5).

Pasalnya, keselamatan anak-anak ini juga penting. Pemerintah harus mengutamakan keselamatan siswa-siswa yang merupakan penerus bangsa. Aktivitas pendidikan tidak bisa disamakan dengan sektor perekonomian seperti pembukaan mall dan aktivitas ekonomi lainnya.

“Anak-anak adalah yang prioritas harus di-protect, harus diselamatkan karena mereka ujung dari semua proteksi yang kita lakukan,” terang Syaiful. “Jadi enggak bisa disamakan keberadaan sekolah dengan mal, aktivitas ekonomi.”

Lebih lanjut, Syaiful mendorong agar Mendikbud membuat terobosan untuk memungkinkan pembelajaran jarak jauh yang dimaksimalkan. Hal ini untuk mengurangi tingkat stres pada para peserta didik.

“Ini malah objektifnya kami sedang mendorong kepada Kemendikbud supaya mencari terobosan-terobosan,” terang Syaiful. “Alternatif supaya PJJ bisa berjalan maksimal itu yang sekarang jadi konsen kami.”

Syaiful pun tak yakin jika pandemi corona di Indonesia akan selesai pada Juni. “Karena kita lihat objektifnya memang kelihatannya Juni belum kelihatannya,” tambahnya.

Sebelumnya, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) telah berencana membuka kembali sekolah-sekolah pada awal tahun pelajaran baru atau sekitar pertengahan Juli 2020. Namun, rencana Kemendikbud tersebut rupanya mendapat sorotan. Koordinator Nasional Jaringan Pemantau Pendidikan Indonesia Ubaid Matraji menilai jika proses pembelajaran tidak langsung dilakukan dengan normal setelah sekolah dibuka pada Juli mendatang.

Leave a reply