Pemerintah dan Industri Harus Kolaborasi Dukung Pembiayaan Pendidikan di Daerah Tertinggal

0
374

Pemerintah dan industry harus bergandengan tangan untuk memajukan pendidikan di Indonesia.

Peran industry dinilai akan sangat membantu pemerataan pendidikan di daerah.

Terkait hal tersebut Koordinator Nasional Jaringan Pemantau Pendidikan Indonesia (JPPI) Ubaid Matraji mengatakan, pendidikan harus jadi sektor prioritas dan strategis di daerah.

Oleh karena itu, pemerintah pusat dan juga daerah harus menjadikan pendidikan sebagai prioritas.

“Harus dikembangkan skema yang lebih strategis termasuk melibatkan industri. Pembiayaan pendidikan penting untuk mendapatkan dukungan dari industry melalui public private partnership,” jelas Ubaid dalam pernyataannya, Jumat (25/11/2022).

Oleh karena itu, Ubaid mengapresiasi apa yang sudah dilakukan oleh holding pertambangan MIND ID dengan mendirikan Akademi Komunitas Industri Pertambangan Bukit Asam (AKIPBA).

“Dalam rangka peningkatan akses dan kualitas pendidikan ini sangat baik,” jelas Ubaid.

Namun menurut Ubaid masih ada beberapa hal yang bisa ditingkatkan dengan berkolaborasi dengan pemerintah daerah untuk mendukung pembiayaan pendidikan di daerah.

Ubaid berharap, dunia usaha bisa mendukung akses terutama bagi kelompok yang selama ini masih tertinggal, pengembangan kualitas, dan keterlibatan masyarakat dalam pendidikan.

Menurutnya, penting juga peran industri dalam mengembangkan life long learning di luar pendidikan formal di sekolah.

Misalnya literasi digital, mengembangkan pendidikan berbasis komunitas, pemberdayaan perempuan, dan pendampingan anak-anak korban kekerasan.

Diketahui MIND ID melalui anggotanya, PT Bukit Asam Tbk (PTBA), mendirikan AKIPBA yang merupakan perguruan tinggi sebagai bentuk sinergitas dan komitmen Grup MIND ID  untuk menyelenggarakan institusi pendidikan pertambangan yang unggul dan berkontribusi secara aktif dalam industri pertambangan nasional.

Selain itu, memperluas akses dan pemerataan pendidikan tinggi berbasis industri pertambangan bagi masyarakat Indonesia, serta menyiapkan sumber daya manusia berakhlak mulia, terampil di bidang industri pertambangan dan memiliki daya saing di pasar global.

Terdapat 3 program studi (Diploma 1) di AKIPBA, yaitu Teknik Pengoperasian Alat Tambang (T-POT), Teknik Perawatan Alat Tambang (T-PAT), dan Teknik Pengolahan Hasil Tambang Mineral dan Batubara (T-PHT). Program studi Teknik Pengoperasian Alat Tambang menyiapkan lulusannya sebagai Operator Pengoperasian Mesin dan Peralatan Pertambangan.

Sedangkan program studi Teknik Perawatan Alat Tambang menyiapkan lulusannya sebagai Operator Pemeliharaan Alat Tambang yang memiliki kompetensi dalam bidang pemeliharaan alat tambang. Adapun program studi Teknik Pengolahan Hasil Tambang Mineral dan Batubara menyiapkan lulusannya sebagai Operator Mesin Pengolahan Hasil Tambang.

Di bawah naungan Yayasan Keluarga Besar Bukit Asam (Yakasaba), seluruh peserta didik di AKIPBA mendapat beasiswa penuh hingga lulus. Hingga saat ini, Mahasiswa di AKIPBA sudah sebanyak 291 orang (dari tahun 2019-2022) yang seluruhnya berasal dari Grup MIND ID. Dari 291 orang tersebut, total peserta didik yang telah lulus sebanyak 245 orang dan yang sedang aktif menjalani perkuliahan sebanyak 46 orang.

Sementara itu Kepala Divisi Institutional Relations MIND ID Niko Chandra mengatakan langkah konkret ini diambil sebagai bentuk komitmen perusahaan dalam pemenuhan sumber daya manusia yang memiliki kompetensi untuk memenuhi kebutuhan industri pertambangan.

Harapannya setiap lulusan mampu memberikan kontribusi positifnya di dunia pertambangan, sesuai dengan prinsip good mining practice.

“Grup MIND ID mendukung hadirnya pendidikan yang berkualitas di tengah masyarakat, harapannya lulusan terbaik dapat memberi kontribusi positif pada industri pertambangan kedepannya. Tidak hanya menghadirkan AKIPBA, namun Grup MIND ID juga menyediakan beasiswa penuh bagi mereka yang lulus seleksi,” tutur Niko.

Lulusan setiap program studi, lanjut Niko, telah disesuaikan dengan kebutuhan dunia kerja di bidang pertambangan. Program studi Teknik Pengoperasian Alat Tambang menyiapkan lulusannya sebagai operator pengoperasian mesin dan peralatan pertambangan.

Program studi Teknik Perawatan Alat Tambang menyiapkan lulusannya sebagai operator pemeliharaan alat tambang yang memiliki kompetensi dalam bidang pemeliharaan alat tambang. Adapun program studi Teknik Pengolahan Hasil Tambang Mineral dan Batubara menyiapkan lulusannya sebagai operator mesin pengolahan hasil tambang.

“MIND ID mendorong semangat bertumbuh dan berkembang sesuai dengan Budaya BUMN AKHLAK, terutama pada poin Kompeten, Terus Belajar dan mengembangkan Kapabilitas. MIND ID berharap banyak masyarakat yang memanfaatkan Beasiswa ini terutama untuk mereka yang membutuhkan,” tutup Niko.

Sumber : Tribunnews.com

Comments are closed.