Menperin: Lima Sekolah Vokasi Indonesia Dibantu Swiss
JAKARTA – Lima sekolah vokasi Indonesia menerima bantuan sebesar Rp 110 milyar dari Swiss berbentuk fisik dan pelatihan dalam kolaborasi yang dinamakan The Skills for Competitiveness (S4C) Project. Menyusul penandatanganan MoU Indonesia-Swiss dalam kegiatan World Economic Forum (WEF) 2018 di Davos, Swiss, pekan lalu.
Menteri Perindustrian, Airlangga Hartarto, mengatakan kerjasama bilateral meliputi aktivitas seperti manajemen, kuliah dan pelatihan, penambahan kurikulum, serta penyiapan jejaring dan dukungan teknis dalam pengembangan sistem pendidikan vokasi.
“Mereka (Swiss) berkomitmen mendanai fase pertama selama empat tahun proyek itu,” ujar kader Partai Golkar yang kini menjabat ketua umumnya menggantikan Setya Novanto yang menjadi terdakwa kasus e-KTP itu di Jakarta, Selasa (30/1/2018)
Program tersebut, katanya, menghasilkan anak muda dengan kualifikasi dan kualitas lebih baik yang dapat mengisi posisi manajemen tingkat menengah di industri untuk mengoptimalkan proses produksi dimana salah satu kunci dalam penerapan Industry 4.0 adalah pembangunan SDM.
Ke-5 sekolah vokasi tersebut Politeknik Baja Batulicin, Kalimantan Selatan; Politeknik Logam Morowali, Sulawesi Tengah; Politeknik Kayu dan Pengolahan Kayu Kendal, Jawa Tengah; serta Akademi Komunitas Industri Logam Bantaeng, Sulawesi Selatan, yang kesemuanya binaan Kementerian Perindustrian. Sementara satu sekolah milik Kemenristekdikti adalah Politeknik Pemrosesan Ikan Jember, Jawa Timur.
Kemenperin saat ini memiliki sembilan SMK, sembilan Politeknik, dan satu Akademi Komunitas. Seluruh unit-unit pendidikan ini mempunyai program studi khusus untuk pengembangan industri di wilayah tersebut.
Leave a reply
Anda harus masuk untuk berkomentar.