JPPI Soroti Status Pelajar Faddilah di SMAN 6 Tangsel
TANGSEL,BANTEN — Jaringan Pemantau Pendidikan Indonesia (JPPI) soroti status pelajar Muhammad Faddilah Husein di Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 6 Kota Tangerang Selatan (Tangsel), pada Senin 30 Juli 2018.
Seperti diketahui, Faddillah merupakan calon pelajar di SMAN 6 Tangsel yang sudah dinyatakan diterima di sekolah tersebut, bahkan Faddilah sempat mengikuti aktivitas Masa Orientasi Siswa (MOS). Selain itu, sang ibu Leonita Sugiarti juga telah membeli seragam seharga Rp 570 ribu untuk dikenakan anaknya sekolah.
Na’asnya, pada saat pembagian kelas nama Faddilah tidak tercantum di papan pengumuman. Baik di kelas Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) maupun Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS).
Mengetahui hal tersebut, kepada suaradewancom Koordinator Nasional JPPI Ubaid Matraji menuturkan bahwa, persoalan semacam itu merupakan kesengajaan yang dilakukan oleh pihak sekolah. “Ini merupakan bentuk kesengajaan dari pihak sekolah, berkasnya sengaja dipersulit supaya dia tidak bisa masuk,” tuturnya.
Baca juga Pihak SMPN 11 dan Disdik Tangsel Benarkan Website PPDB Sempat Tidak Bisa Diakses
Selain itu, terang Ubaid, apa yang dialami oleh Faddillah merupakan modus lama yang terjadi secara merata dibeberapa daerah. Hal itu pun terjadi biasanya, disebabkan oleh cara yang tidak baik, salah satu diantaranya karena titipan pejabat.
“Ada siswa yang tidak lulus, tapi ia memaksa masuk. Ia rela masuk dengan cara titipan pejabat atau suap ke sekolah supaya dapat kursi. Korbannya ya bisa jadi menimpa anak seperti Faddillah,” terangnya.
Ubaid pun menegaskan, bahwa kasus semacam ini sudah terjadi secara merata dibeberapa daerah. Menurutnya, sistem online yang diterapkan oleh pemerintah seringkali dimanipulasi. Sehingga perlu untuk dilakukan investigasi secara tuntas.
“Sistem online seringkali memanipulasi data, banyak yang komplain saat pengumuman ada namanya, lalu kemudian hari namanya bisa hilang. Ini harus diinvestigasi secata tuntas, dan pelaku harus diberikan sangsi tegas, 3 tahun yang lalu sudah ada laporan kaya gini.Tapi saya menduga, ini modus lama yang terjadi tiap tahun musim Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB). Pasti kita akan advokasi dan berkoordinasi dengan instansi terkait dan juga bersinergi dengan organisasi masyarakat sipil lainnya,” tegasnya.
Leave a reply
Anda harus masuk untuk berkomentar.