Gagalnya Pendidikan di Masa Pandemi, Ortu Perlu Masuk dalam Ekosistem

0
447

JawaPos.com – Anak usia 6 sampai 11 tahun sudah mendapatkan emergency use authorization (EUA) untuk vaksinasi Covid-19. Vaksinasi ini pun menjadi kabar baik untuk pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas.

Koordinator Nasional Jaringan Pemantau Pendidikan Indonesia (JPPI) Ubaid Matraji mengatakan, situasi pandemi ini harusnya membuka cara pandang seluruh elemen pendidikan terkait pembelajaran di sekolah. Sebab, ketika pembelajaran jarak jauh (PJJ), anak-anak mengalami learning loss.

“Selama ini orang tua tidak dianggap dari ekosistem pendidikan, tidak diperhatikan, dipanggil kalau patungan dana aja, tapi dalam proses pendidikan, proses pendampingan anak proses pembelajaran tidak dilibatkan,” tuturnya kepada JawaPos.com, Minggu (7/11).

Untuk itu, pandemi ini banyak menyadarkan stakeholder pendidikan bahwa peran orang tua menjadi penting, dalam konteks vaksinasi pun akan sangat penting, apakah mereka mengizinkan anak untuk divaksin atau tidak itu juga peran orang tua.

“Karena itu, pemerintah, disdik dan sekolah harus menjadikan orang tua menjadi bagian ekosistem pendidikan, jadi yang belajar tidak hanya anak, ada sekolah, guru, tenaga kependidikan, orang tua dan masyarakat, itu ekosistem pendidikan,” ujarnya.

Kata Ubaid, mereka yang ada dalam ekosistem adalah sumber belajar yang bisa saling mengisi. Maka harus ada forum strategis antara sekolah dengan orang tua dan masyarakat, sehingga semua terlibat.

“Belajar itu ya sampai kapan pun, karena ilmu pengetahuan kan berkembang sehingga update informasi jadi kebutuhan publik, supaya Indonesia tingkat literasi meningkat. Ketika itu dilakukan literasi soal vaksinasi menjadi bagian pembelajaran bersama,” pungkasnya.

Editor : Kuswandi

Reporter : Saifan Zaking

Leave a reply