Di Kaltim, Pelajar dan IRT Terlibat Narkoba?

0
591

BALIKPAPAN – Perang terhadap penyalahgunaan narkoba oleh Badan Narkotika Nasional Kota (BNNK) Balikpapan selama 2017 menunjukkan hasil positif. Pengungkapan sejumlah kasus memberi gambaran bahwa Kota Minyak masih jadi kawasan primadona peredaran narkoba.

Ini juga yang membuat jenis narkoba dari 21 laporan kasus bervariasi. Jika pada 2016 hanya sabu-sabu yang jadi barang bukti, maka tahun ini ada tiga jenis yang disita (lihat grafis). Meski minim dalam segi jumlah, itu karena diduga lantaran Balikpapan hanya jadi tempat transit. Kebanyakan narkoba akan berpindah ke kota lain.

“Rata-rata barang bukti yang kami peroleh merupakan narkoba dari luar Kaltim dengan sasaran ke kota lain seperti Samarinda. Jadi Balikpapan hanya jadi persinggahan,” terang Kepala BNNK Balikpapan, Kompol M Daud dalam rilis akhir tahun, Selasa (27/12).

Yang membuat miris pihaknya, penyalahgunaan narkoba tahun ini turut melibatkan pelajar dan ibu rumah tangga. Bahkan dari satu tangkapan dengan enam tersangka, tiga di antaranya adalah ibu yang sedang menggendong anak.

“Ini menambah daftar perempuan terlibat penyalahgunaan narkoba. Dibandingkan tahun lalu yang hanya satu tersangka perempuan. Sedangkan total tersangka tahun ini ada 27 orang,” ujarnya.

Selain penangkapan, BNNK selama 2017 menerima korban narkoba yang secara sadar menyerahkan diri atau diserahkan oleh keluarganya. Mereka kemudian menjalani rehabilitasi. Totalnya ada 153 orang yang dirawat jalan dan 44 orang di rawat inap. Juga menerima pelimpahan dari Polres Balikpapan yakni 61 orang rawat jalan. Lalu dirawat inap ada 11 orang.

“Juga ada 24 orang yang melalui tim assessment terpadu. Jadi direhabilitasi namun kasusnya tetap jalan karena masuk dalam jaringan narkoba,” ucapnya. Dengan total 293 orang yang direhabilitasi, BNNK menangani 22 orang kategori anak-anak.

Daud juga menjelaskan, selain rehabilitasi, pihaknya melakukan tes urine terhadap 25 instansi pemerintah termasuk TNI/Polri sebanyak 1.027 orang. Di lingkungan kerja sebanyak 3.415 orang, lingkungan pendidikan 262 orang dan organisasi massa 30 orang. Juga tes urine yang dilaksanakan di sejumlah tempat dengan total warga Balikpapan yang menjalani tes sebanyak 6.751 orang.

“Yang jadi catatan penting adalah di instansi pemerintahan yang kami tes urine, alhamdulillah tidak ada yang positif,” tuturnya.

Leave a reply