Daya Saing RI Anjlok, Ini Penjelasan Sri Mulyani dan Darmin
Jakarta, CNBC Indonesia – World Economic Forum (WEF) mengeluarkan daftar peringkat negara paling kompetitif di dunia. Dalam laporan tersebut, Singapura terpilih sebagai negara terkompetitif dalam The Global Competitiveness Report 2019 lembaga itu.
Indonesia berada di peringkat ke-50. Turun 5 peringkat ketimbang 2018 lalu. Skor Indonesia berada di 64.6. Indonesia berada di peringkat ke-4 di antara negara ASEAN lainnya. Singapura (peringkat 1), Malaysia (peringkat 27), dan Thailand (peringkat 40).
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan indikator Indonesia yang cukup positif adalah ekonomi makro. Namun, sambung Sri Mulyani yang jadi kendala adalah SDM atau Sumber Daya Manusia.
“Selama ini Pemerintah dan Presiden menyampaikan SDM, di mana mayoritas hanya lulusan SD dan SMP. Dan juga dari kualitas pendidikan yaitu hasil skor kalau dilihat entah tes, talent management, memang menunjukkan kemampuan kita perlu ditingkatkan,” ungkap Sri Mulyani di Jakarta, Jumat (11/10/2019).
Dalam peringkat daya saing, kekuatan Indonesia adalah dari sisi market size dan stabilitas makro ekonomi dengan nilai masing-masing 82,4 dan 90.
Budaya bisnis Indonesia cukup dinamis, dan sistem keuangan juga stabil. WEF menilai, tingkat adopsi teknologi Indonesia juga tinggi, sayangnya kualitas akses tetap relatif rendah. Serta, yang menjadi catatan adalah kapasitas inovasinya masih terbatas walaupun ada peningkatan.
Sri Mulyani menambahkan, pemerintah berjanji untuk terus memperbaiki pendidikan di Indonesia. Tahun ini, pemerintah menganggarkan Rp 505 triliun untuk pendidikan dan tahun depan Rp 508 triliun.
“Kita lihat dan betul-betul evaluasi bersama, apa efektifitasnya dan bagaimana memperbaiki hasil dari keseluruhan anggaran yang sudah dialokasikan tersebut,” jelas Sri Mulyani.
Lebih jauh Sri Mulyani memaparkan 3 poin krusial lagi yang akan dibenahi pemerintah. Di antaranya pemberian insentif pada daerah, kemudian insentif ke swasta yang fokus memberikan pelatihan vokasi hingga membangun kampus dan sekolah baru.
Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan poin Indonesia hanya turun sedikit. Bukan karena Indonesia tidak berusaha tapi karena negara lebih cepat.
“Turun 0,3 poin skorenya. Penyebabnya karena orang lain (negara lain) memperbaiki lebih cepat, dunia usaha dan segala macam,” ujar Darmin di kantornya, Kamis (10/10/2019) lalu.
Oleh karenanya, pemerintah juga tengah mempersiapkan beberapa kebijakan untuk meningkatkan daya saing Indonesia. Kebijakan tersebut juga telah disampaikan kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi).
“Tapi kita sendiri memang sedang persiapkan perubahan cukup besar-besaran dan akan diresmikan dan diumumkan di awal pemerintahan baru pak Jokowi. Sekarang kita tuntaskan dan dalam beberapa hari akan tuntas,” jelasnya.
Leave a reply
Anda harus masuk untuk berkomentar.