Aceh Cari Solusi soal Honor Guru

0
788

BANDA ACEH – Para guru SMA/SMK, khususnya di Aceh Timur hingga kini masih belum menerima sisa gaji honor, meski datanya sudah dimasukkan dalam sistem Dapodik Dinas Pendidikan Aceh.

Selain itu, tunjangan fungsional non sertifikasi guru SMA/SMK yang bersumber dari APBN juga belum dibayar. Untuk itu, Dinas Pendidikan Aceh didesak segera mencari jalan keluar serta bertanggungjawab atas nasib guru tersebut.

“Hampir menjelang tutup buku tahun 2018 ini masih saja ada guru yang menyampaikan keluhan kepada kami. Ini khusus guru lulus UKG baik grade 1 hingga grade 5. Kisarannya juga macam-macam. Ada yang total gaji harus diterima Rp16 juta, tapi gaji yang masuk rekening Rp 14 juta. Ini klasifikasi untuk semester genap dan ganjil ya,” ungkap Ketua Fraksi Partai Aceh, Iskandar Usman Al-Farlaky, baru-baru ini.

Anggota DPRA asal Kabupaten Aceh Timur mengungkapkan, pihaknya sangat banyak menerima pengaduan dari para guru. Selain itu, sambung dia, gaji tunjangan fungsional nonsertifikasi sebesar Rp 250.000/bulan untuk guru SMA/SMK dari sumber APBN juga ada yang belum terima. “Sebagian ada yang sudah terima dari bulan Januari hingga Maret. Namun ada juga yang belum terima sama sekali dari Januari hingga Desember. Kasihan para guru ini,” ungkap Iskandar.

Dia menambahkan, kasus belum dibayarnya honor dan tunjangan guru ini memang bervariasi dari sisi jumlah nominal, namun uang tersebut sangat dibutuhkan oleh para guru disana guna memenuhi kebutuhan mereka termasuk untuk operasional mereka ke rumah sekolah untuk mengajar anak didiknya.

Politisi muda Partai Aceh ini mendesak Dinas Pendidikan Aceh segera mencari jalan keluar dan bertanggungjawab atas kondisi yang terjadi. ”Jangan lagi mencari alasan pembenar. Sekarang cari jalan keluar bagaimana gaji guru bisa dibayarkan,” tegasnya. Menurut dia, permasalahan honor guru ini sudah ia sampaikan dalam sidang paripurna DPRA yang turut dihadiri langsung oleh Plt Gubernur Aceh Nova Iriansyah beberapa hari yang lalu. ”Kondisi ini perlu menjadi atensi dan perhatian kita bersama kepada mereka ‘pahlawan tanpa tanda jasa’ yang dengan susah payah telah mendidik anak-anak Aceh hingga menjadi manusia yang terampil serta menjadi pemimpin di masa depan,” pungkas Al-Farlaky.

Leave a reply