Tangkal Radikalisme dengan Cerdas Berteknologi

0
559

Jakarta, NU Online

Ketua Lembaga Pengembangan Sumber Daya Manusia (Lakpesdam) PBNU, Rumadi Ahmad mengungkapkan tantangan radikalisme yang diisukan masuk ke sekolah harus diantisipasi dengan kecerdasan dalam menggunakan teknologi.

Ia menegaskan persoalan di sekolah dan dunia pendidikan pada umumnya sudah harus mendapatkan penanganan yang serius dalam isu radikalisme. “Semua pihak harus terlibat, harus muncul kesadaran bahwa teknologi menjadi pedang bermata dua, jangan mengasumsikan bahwa teknologi adalah segalanya,” ujar Rumadi kepada NU Online usai Ngaji Teknologi Teknologi sebagai Sarana Peningkatan Kualitas dan Pemerataan Pendidikan di Ruang Perpusatakaan Gedung PBNU Jalan Kramat Raya 164 Jakarta Pusat, Rabu (30/5) petang.

Menurut Rumadi sekarang ini dengan kecanggihan teknologi, semua informasi sudah terbuka. Tak urung radikalisme juga masuk ke segala lini termasuk dunai pendidikan. “Terkait dengan teknologi kalau kita ikuti, kasus terakhir banyak anak sekolah memanfaatkan teknologi, sebagai tempat belajar paham paham radikal,” lanjutnya.

Dikatakan, bahkan beberapa orang mahasiswa yang diberikan beasiswa negara terindikasi radikalisme. “Siska yang ikut meledakkan bom di Mako Brimob, mahasiswa UPI yang mendapatkan beasiswa Bidikmisi,” terang Rumadi.

Rumadi mengakui, ketersediaan teknologi dalam pendidikan salah stunya untuk pemerataan. Tetapi sampah teknologi juga dikonsumsi, termasuk belajar tentang radikalisme. “Belajar membikin bom, itu sampah teknologi. Ini harus mendapatkan perhatian serius terutama pembuat kebijakan di dunia pendidikan,” pungkasnya.

Ngaji Teknologi juga menghadirkan Hasan Abidin dari Pustekom Kemendikbud, Ubaid Matraji dari Sekretariat Nasional JaringanPemantau Pendidikan Indonesia (JPPI), dan Ketua LP Maarif NU H Arifin Junaidi. Kegiatan ini diselenggarakan Lakpesdam NU, LP Maarif NU, dan LTNNU. Kegiatan diakhiri dengan buka puasa bersama. (Kendi Setiawan)

Leave a reply