Sekolah Ini Jadi Satu-satunya yang Punya ‘Vending Machine’ Pembalut
Jakarta – Organ kewanitaan adalah harta paling berharga untuk perempuan. Maka dari itu, kita perlu menjaga kebersihannya sedini mungkin, terutama saat sudah mendapatkan menstruasi.
Umur 12-14 tahun merupakan saat-saat penting karena pada rentang umur tersebut biasanya perempuan mendapatkan haid pertamanya. Ternyata, masih banyak remaja perempuan yang merasa malas ganti pembalut karena berbagai macam alasan.
“Toilet masih jadi concern utama. Kalau toilet kotor anak males mau ganti pembalut,” kata dr kata dr Botefilia Budiman, SpOG, KFER, perwakilan dari Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia, saat memberikan sambutan pada Press Briefing Peluncuran Buku Saku ‘Sehat dan Bersih Saat Menstruasi’ di SMP 115, Jakarta Selatan, Rabu (14/3/2018).
Kasubdit Kesehatan Usia Sekolah dan Remaja dari Kementerian Kesehatan, dr. Kristina Manurung juga menyebutkan masih banyak sekolah yang belum mendapatkan sarana jamban yang cukup dan sanitasi yang baik.
SMPN 115 Jakarta adalah salah satu sekolah yang bertujuan menjadi Sekolah Sehat. Drs Yurianto, M.M, kepala sekolah SMPN 115 menyebutkan ada total 12 toilet khusus putri dan di toilet lantai satu diberikan vending machine pembalut.
“Jadi tinggal memasukkan koin seribu rupiah nanti keluar pembalut,” tuturnya. Mesin ini diharapkan sebagai solusi bagi para siswinya untuk tidak lagi malas mengganti pembalut.
Ditambahkan oleh dr Botefilia, bahwa vending machine pembalut ini hanya baru ada di SMPN 115. “Ini satu-satunya sekolah yang punya mesin pembalut di dalam toilet khusus putri,” lanjutnya.
SMPN 115 merupakan sekolah pertama yang mendapatkan buku saku ‘Sehat dan Bersih Saat Menstruasi’ ini. Buku saku adalah inisiasi dari Direktorat Kesehatan Keluarga Kemenkes RI bekerja sama dengan Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia (POGI) dan didukung oleh PT Mundipharma Healthcare Indonesia.
Rencananya, buku saku ini akan disebarluaskan pada remaja perempuan usia 12-14 tahun di SMP, serta komunitas ibu dan anak melalui Dinas Kesehatan sebagai bentuk dukungan terhadap program Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS). (Frieda Isyana Putri/up)
Leave a reply
Anda harus masuk untuk berkomentar.