POP Nadiem Dipertanyakan, Inovasi Dinilai Tidak Ada

0
518

KBRN, Jakarta: Koordinator Nasional Jaringan Pemantau Pendidikan Indonesia (JPPI) Ubaid Matraji menyatakan, misi Program Organisasi Penggerak (POP) diusung Menteri Pendidikan Nadiem Makarim kurang tepat.

Dalam video klarifikasi Nadiem terkait anggaran POP yang diunggah semalam, (28/7/2020), mengatakan, sejak awal niat Kemendikbud bermitra dengan para penggerak pendidikan hanyalah untuk menemukan inovasi baru skala nasional.

Nadiem juga menyebut misi program ini yaitu mencari jurus dan pola terbaik untuk mendidik penerus bangsa ini.

“Masa tiga tahun hanya mencari pola? Terus kerja pemerataan mutu dan peningkatan kualitas sekolahnya kapan?,” tegas Ubaid dalam keterangan tertulis kepada RRI.co.id, di Jakarta, Rabu (29/7/2020).

Kerja sama dengan swasta itu, kata dia, baik untuk pemerataan mutu, bukan hanya untuk mencari pola.

“Problem pendidikan kita butuh solusi yang cepat dan tepat. Jangan telat mikir dan sembunyi dari tuntutan publik,” sambungnya.

Ubaid mengatakan, kala Nadiem, harus meminta maaf secara langsung dengan pihak terkait.

“Minta maaf itu ya harus diskusi dan ngobrol santai, duduk bersama mencari win win solution. Bukan minta maaf secara online lagi,” kata Ubaid.

Leave a reply