Pelatihan KMO Untuk Profesionalisme dan Keberlanjutan Organisasi

0
1133

Jakarta – Para partisipan dari perwakilam lembaga mitra koalisi  Jaringan Pemantau Pendidikan Indonesa (JPPI) menjadi peserta aktif dalam berbagai sesi pelatihan “Knowledge Management Organization” (KMO) yang digelar di Jakarta Rabu(18/10).

Tujuan pelatihan salah satunya memperkuat kapabilitas lembaga swadaya (CSO) dalam merumuskan berbagai tantangan dan mampu mengintegrasikan aspek pengetahuan dalam tata kelola kerja masing-masing lembaga secara berkelanjutan.

Manajer Program JPPI Dewirini Anggraeni membuka resmi kegiatan pelatihan. Anggie memuji komitmen para pimpinan lembaga organsasi jaringan turut serta dalam pelatihan.

Anggie mengatakan, bahwa pelatihan KMO membuka peluang bagi meningkatkan kapasitas anggota jaringan NEW Indonesia, termasuk memahami beragam model pengelolaan pengetahuan disesuaikan dengan kebutuhan organisasi.

Konsultan KMO Idaman Andarmosoko menjadi intruktur dalam pelatihan dan menekankan, bahwa organsiasi swadaya perlu memutakhirkan kemampuan merumuskan konsep dalam mengelola pengetahuan secara menyeluruh berkelanjutan.

Beberapa peserta pelatihan merasa cukup tertarik dengan pelatihan KMO  dan meminta kegiatan serupa dapat dijadwalkan olek Seknas JPPI, tentunya dengan materi yang memndalam dan waktu pelatihan yang lebih proporsional.

Menyampaikan sambutan menutup pelatihan, Koordinator Seknas JPPI Ubaid Matraji  menekankan ,bahwa pelatihan pengelolaan pengetaahuan KMO salah satu momentum  bagi anggota koalisi dan  diharapkan mampu berkolaborasi lintas lembaga dalam mengatasi kendala organisasi dan berkontribusi bagi masa depan pembangunan multi aspek.

Beberapa analis menilai,negara-negara dengan demokrasi yang baik akan melahirkan lebih banyak organisasi masyarakat sipil OMS yang semakin memperkuat dan berkontribusi bagi pembangunan sebuah negara.

Organisasi Masyarakat Sipil (OMS) kehadirannya guna memperkuat peran fungsi masyarakat dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Sejak era reformasi, OMS dinilai cukup proaktif  teritama dalam menghadapi berbagai tantangan perubahan di tanah air, baik internal maupun eksternal organisasi. Terkait tata kelola pengetahuan dalam organisasi masyaralat sipil OMS  diharapkan antara kemampuan individu dan organisasi perlu lebih diselaraskan dan berkelanjutan. (tim)

Leave a reply