Malinau Kedatangan Empat Guru PAI Kemenag
kaltara.prokal.co Sebagai daerah yang terletak di perbatasan negara RI-Malaysia dan termasuk kategori wilayah Terdepan, Terluar, dan Tertinggal (3T), Kabupaten Malinau dipandang masih membutuhkan berbagai pembenahan. Baik dari segi infrastruktur maupun Sumber Daya Manusia (SDM). Karena itu, Kementerian Agama RI melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Islam mengeluarkan terobosan baru dalam pembangunan SDM, khususnya Pendidikan Agama Islam (PAI).
Program yang diberi nama Bina Kawasan Perbatasan ini diluncurkan akhir Desember Tahun 2017 lalu. Kemudian mulai dilaksanakan awal Tahun 2018. Sebanyak 50 guru hasil seleksi Ditjen PAI diterjunkan ke-19 provinsi di Indonesia yang memiliki daerah kategori 3T, termasuk Kalimantan Utara. Yaitu Kabupaten Malinau dan Nunukan. Di Malinau mendapat jatah 4 guru, ditempatkan di SMPN 1 Malinau Selatan, SDN 010 Malinau Kota, SMAN 3 Malinau, dan SMKN 2 Malinau. Para guru ini akan bertugas di Bumi Intimung-julukan Malinau-selama satu tahun.
Sebelumnya, saat dikoordinasikan ke Bidang Pendidikan, Dinas Pendidikan Kabupaten Malinau, ada beberapa SD dan SMP yang diajukan. Hanya saja, karena Kabupaten Malinau hanya mendapat kuota sebanyak empat orang, maka tidak semua sekolah bisa terpenuhi.
Kepala Kantor Kemenag Malinau H. Ishak S.Sos sangat mengapresiasi kedatangan keempat guru tersebut. Sebab di Kabupaten Malinau saat ini memang masih sangat membutuhkan banyak sekali guru PAI. Mengingat, masih ada sejumlah sekolah yang memiliki siswa penganut muslim namun tidak ada guru agamanya. Sehingga terpaksa diajar oleh guru yang profesionalitasnya non guru Agama. Jika merujuk pada peraturan perundangan, tentu sekolah tersebut belum bisa memenuhi standar pendidik dan tenaga kependidikan. Sehingga, meskipun sifatnya sementara kehadiran guru-guru PAI ini merasa cukup membantu.
“Kami sangat mendukung adanya guru Agama yang dikirim ke daerah. Semoga bisa bermanfaat dan berperan dalam memajukan pendidikan di Kabupaten Malinau ini,” harap H. Ishak dan mengimbau agar para guru PAI ini selain turun ke sekolah juga bisa membaur ke tengah masyarakat.
Hal senada diharapkan Drs. Muhtar Hadi, Pengawas PAI, Dinas Pendidikan Kabupaten Malinau. Dia berharap, para guru bisa menyesuaikan diri di lingkungan sekolah maupun di lingkungan masyarakat umum. Mengingat, status mereka adalah guru agama. Terlebih dengan kondisi masyarakat Malinau yang suku dan Agama yang heterogen. Dan, tentunya memiliki karakter khas dan pemahaman yang berbeda-beda.
Yang terpenting, harap dia, yaitu menjaga kedamaian dan persatuan dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), sesuai yang diharapkan Kementerian agama melalui program bina kawasan perbatasan ini. Tak heran, pria yang juga mantan Kepala SMPN 1 Malinau itu berharap, para guru Agama Islam juga dapat bersemangat dalam pembangunan SDM di Kabupaten Malinau. “Itu program bagus, maka diharapkan bisa menyesuaikan diri ke semua masyarakat lah,” ujar Muhtar di temui Jumat pagi kemarin.
Leave a reply
Anda harus masuk untuk berkomentar.