JPPI: bumikan Pancasila jadi karakter bangsa Indonesia sejak dini
“Kasus kekerasan di sekolah, politisasi sentimen agama, korupsi, dan ketidakadilan sosial, bahkan demokrasi dikebiri, setidaknya memberikan gambaran pada kita kalau kita jauh dari nilai-nilai Pancasila“
Jakarta (ANTARA) – Jaringan Pemantau Pendidikan Indonesia (JPPI) mendorong untuk membumikan dan menanamkan serta mengamalkan nilai-nilai Pancasila secara utuh dan satu kesatuan untuk menjadi karakter bangsa Indonesia yang sejati sejak dini.
“Nilai-nilai Pancasila itu harus dibumikan kepada anak-anak Indonesia sejak dini, supaya mereka kelak besar tidak menodainya dengan tindakan-tindakan yang bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila,” kata Koordinator Nasional JPPI Ubaid Matraji kepada Antara, Jakarta, Kamis.
JPPI mendorong agar Pancasila tidak hanya dijadikan sebagai simbol, tapi masyarakat Indonesia harus sampai menjiwai, memahami, dan mengamalkan di kehidupan sehari-hari dalam bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Ubaid menuturkan pendidikan harus semakin mewujudkan penguatan karakter yang bersumber dari nilai-nilai Pancasila. Pendidikan karakter jangan hanya menjadi wacana tapi harus terimplementasi dengan baik di lapangan.
“Kasus kekerasan di sekolah, politisasi sentimen agama, korupsi, dan ketidakadilan sosial, bahkan demokrasi dikebiri, setidaknya memberikan gambaran pada kita kalau kita jauh dari nilai-nilai Pancasila,” ujarnya.
Untuk itu, dalam memperingati Hari Kesaktian Pancasila, penting bagi masyarakat Indonesia untuk tidak saja menjunjung tinggi Pancasila sebagai simbol, tapi juga harus mampu menanamkannya dalam karakter bangsa Indonesia dan menuju cita-cita bersama Indonesia yang adil dan makmur serta rakyat sejahtera.
Pendidikan penguatan karakter bangsa merupakan tugas yang harus diemban bersama. Dalam konteks pendidikan di sekolah, para guru dan juga masyarakat harus memahami dan mengajarkan nilai-nilai Pancasila tidak dalam arti sempit kepada anak-anak Indonesia.
Dipahami dalam arti sempit bermakna sila pertama Pancasila hanya dipahami sebagai keharusan beragama atau berkeyakinan. Namun dalam pemahaman secara luas, sila pertama itu terkait erat dengan empat sila lain. Jadi, ketika orang beragama maka dia harus melakukan kebaikan-kebaikan yaitu kemanusiaan, persatuan, demokrasi, dan keadilan sosial.
Jika lima sila Pancasila tidak diamalkan secara menyeluruh dan satu kesatuan, maka sejatinya tindakan-tindakan itu menjauh dari prinsip-prinsip beragama dan berkeyakinan.
Leave a reply
Anda harus masuk untuk berkomentar.