Jakarta Peringkat 3 Provinsi dengan Kasus Kekerasan Anak Terbanyak di Indonesia Pada 2023
Hal ini disampaikan Koordinator Nasional Jaringan Pemantau Pendidikan Indonesia (JPPI) Ubaid Matraji dalam diskusi bertajuk Catatan Akhir Tahun Bidang Pendidikan di DKI Jakarta yang digelar di kawasan Cikini, Menteng, Jakarta Pusat.
“DKI Jakarta ini nomor 3 kasus kekerasan tertinggi. Provinsi tertinggi nomor tiga di Indonesia,” ucapnya dalam acara tersebut, Minggu (31/12/2023).
Posisi Jakarta hanya kalah dari Provinsi Kepulauan Riau dengan 1.154 kasus dan Provinsi Jawa Barat dengan 815 kasus.
Berbeda dibandingkan provinsi lainnya, Ubaid menyebut, kekerasan pada anak yang terjadi di DKI Jakarta didominasi oleh maraknya aksi tawuran antar pelajar.
Pada hari-hari tertentu, ia menyebut, bisa terjadi lebih dari tiga kali aksi tawuran pelajar di ibu kota.
“Jadi ngitungnya bukan seminggu berapa kali tawuran, tapi sehari bisa beberapa kali tawuran di DKI Jakarta,” ujarnya.
Dari 781 kasus kekerasan yang dicatat JPPI, 59 persen diantaranya merupakan aksi tawuran antar pelajar.
“Jadi memang tawuran ini masalah serius di DKI Jakarta.Ini mendominasi kasus kekerasan di Jakarta,” tuturnya.
Kemudian, kasus kekerasan seksual di lingkungan sekolah menduduki posisi kedua terbanyak di Jakarta dengan persentase mencapai 20 persen.
“Ini juga marak terjadi di daerah lain. Ini juga berdampak pada gender based violence yang mempengaruhi angka putus sekolah pelejar perempuan di Indonesia,” tuturnya.
Selanjutnya, jenis kekerasan yang menduduki peringkat ketiga di Jakarta ialah kasus perundungan atau bullying dengan persentase 15 persen.
Sedangkan, 6 persen sisanya merupakan kekerasan psikis yang dialami anak di sekolah, baik itu yang dilakukan oleh teman ataupun guru.
sumber: Tribun Jakarta