Guru Gaptek, LPTK Gagal Cetak Lulusan Berkualitas
Jakarta: Koordinator Nasional Jaringan Pemantau Pendidikan Indonesia Ubaid Matraji menyebut rendahnya kompetensi guru dalam Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) atau gagap teknologi (gaptek) salah satunya disebabkan karena kegagalan Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK) dalam mencetak lulusan yang berkualitas. Terutama dalam kemampuan mengadaptasi teknologi pendidikan dalam pembelajaran.
“Gagalnya LPTK dalam mencetak lulusan yang kompeten dalam bidangnya dan penguasaan TIK dalam pembelajaran,” ungkap Ubaid kepada Medcom.id, Jakarta, Jumat, 7 Februari 2020.
Untuk itu, kata Ubaid, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Nadiem Makarim harus memberi perhatian kepada LPTK. Ubaid juga meminta Nadiem mengevaluasi proses belajar hingga kurikulum yang ada di LPTK, sebab menurutnya hal ini tidak tampak dilakukan.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?Happy Inspire Confuse Sad
Ubaid juga menyayangkan, dalam gagasan ‘Kampus Merdeka’ sama sekali tidak mengusung perbaikan LPTK. Padahal kualitas pendidikan sangat bertumpu pada kualitas guru, sehingga evaluasi LPTK sangat penting untuk dilakukan.
“Itulah kita semua bertanya, tidak pernah ada yang mengevaluasi bagaimana kinerja LPTK itu? Bahkan, kita semua kecewa, kebijakan ‘Kampus Merdeka’ yang dirilis Pak Menteri kemarin tidak menyinggung sama sekali soal LPTK yang bermasalah ini,” jelasnya.
Menurutnya, kebijakan Kampus Merdeka sama sekali tidak memberi perhatian pada persoalan rendahnya kualitas guru. “Jadi kebijakan itu harus mempertimbangkan siapa yang akan melaksanakan, bagaimana kompetensinya, mampu apa tidak kira-kira, strategi intervensi apa yang harus dilakukan untuk meningkatkan kapasitas guru,” ungkapnya.
Leave a reply
Anda harus masuk untuk berkomentar.