Nadiem Akan Buat Kebijakan Inovarif untuk Dunia Pendidikan
JAKARTA, (PR).- Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Anwar Makarim mengakui, beragam tantangan yang dihadapi dunia pendidikan nasional sangat berat. Kendati demikian, ia optimistis dapat menyelesaikannya dengan mengeluarkan berbagai kebijakan inovatif.
Menurut dia, banyak sekali tugas yang harus dikonsolidasikan antardirektorat di Kemendikbud. Hal tersebut dia simpulkan setelah menggelar rapat pimpinan dengan semua pejabat eselon 1 dan 2 Kemendikbud. Ia menilai, kinerja yang dilakukan Kemendikbud sejauh ini sudah cukup baik.
“Saya sangat excited, (walaupun) berat sekali tantangannya. (Penggabungan Dikti) itu harus dilakukan agar strateginya terpadu di antara seluruh institusi pendidikan. Strateginya satu,” ujar Nadiem di Kantor Kemendikbud, Jakarta, Jumat 25 Oktober 2019.
Ia menuturkan, dalam sepekan ke depan, hal yang akan dia lakukan adalah terus melakukan konsolidasi internal. Termasuk menjalin komunikasi dengan mantan Mendikbud yang kini menjadi Menteri Koordinator Pemberdayaan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy. “Berbagai macam badan, berbagai macam dirjen, banyak sekali tugas,” katanya.
Koordinator Nasional Jaringan Pemantau Pendidikan Indonesia (JPPI) Ubaid Matraji berharap, Nadiem dapat mengakselerasikan peningkatan mutu pendidikan. Ia menyarankan agar Nadiem segera membuat peta jalan pendidikan berbasis teknologi termasuk program-progam baru untuk peningkatan kompetensi guru.
“Adanya road map agar pemetaan dan pemerataan kualitas sekolah ada. Contoh PPDB (penerimaan peserta didik baru) berbasis zonasi belum berjalan baik itu karena tidak ada pemerataan sekolah. Mendikbud juga harus memperhatikan serius soal implementasi pendidikan karakter,” ujarnya.” ujarnya.
Presiden Joko Widodo dalam pertemuan dengan wartawan yang digelar di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis, 24 Oktober 2019, menuturkan, Nadiem diperlukan untuk melakukan terobosan-terobosan dalam mengelola pendidikan di Indonesia. Termasuk dalam hal manajerial ratusan ribu sekolah dan sekitar 50 juta pelajar yang tersebar di seluruh Indonesia.
Jokowi menjelaskan bahwa di zaman sekarang ada peluang yang namanya teknologi. Ia melihat Nadiem merupakan sosok yang mumpuni di bidang teknologi sehingga diharapkan bisa mewujudkan visi misi Presiden di bidang pendidikan. ***
Leave a reply
Anda harus masuk untuk berkomentar.