Bupati Banjarnegara Tetapkan Masa Tanggap Darurat Gempa 7 Hari

0
421

Banjarnegara — Bupati Banjarnegara menetapkan masa tanggap darurat bencana gempa bumi selama tujuh hari, antara 18-24 April 2018, usai goncangan gempa hebat pada 18 April 2018 sekitar pukul 13.28 WIB.

Dalam bencana tersebut, ratusan bangunan rusak. Bangunan yang rusak meliputi rumah, tempat ibadah, gedung sekolah dan fasilitas umum lainnya.

“Kita assessment ke TKP. Jadi mulai jam 3 sore kami mulai membuat SK darurat. Kan harus maju ke bagian hukum (Setda Banjarnegara). Untuk waktunya 7 hari,” kata Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banjarnegara, Agus Haryono, Rabu malam (18/4).

Dia menjelaskan, langkah awal yang kini dilakukan adalah evakuasi barang berharga dari rumah terdampak, pendataan jumlah korban, data kerusakan, pengamanan lokasi bencana dan mempersiapkan pengungsian.

Pemerintah Kabupaten Banjarnegara juga mendirikan dua Posko Darurat Lapangan Bencana Gempa Bumi Kalibening. Selain itu, relawan gabungan juga mendirikan dapur umum di Desa Kasinoman dan Desa Kertosari.

Posko kesehatan juga didirikan di pusat-pusat pengungsian di empat desa, yakni Desa Kasinoman, Kertosari, Plorengan dan Sidakangen Kecamatan Kalibening.

Di empat desa tersebut sementara ini terdata sebanyak 1500 orang mengungsi dari tiga desa terdampak paling parah.

“Ini, lagi info awal, masih assessment. Cuma, data-data korban yang mendekati valid, jumlah korban jiwa dua orang, luka-luka 21 orang, jumlah pengungsi sekitar 1500 orang,” jelasnya.

Agus Haryono mengemukakan, data sementara Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Banjarnegara, sebanyak 317 rumah rusak. Rinciannya, yakni di Desa Kertosari 62 unit, Kasinoman 217 unit dan Desa Plorengan 37 unit. Di tiga desa tersebut, tiga masjid atau musala juga rusak. Gedung SMP Negeri 2 Kalibening juga rusak.

“Yang sudah terverifikasi 60 rumah, terus 90 rumah, ya sekitar 150-an rumah, lah,” terangnya.

Sejak Rabu petang, BPBD Banjarnegara juga mulai mengirim bantuan logistik terutama makanan, mengamankan lokasi paling terdampak gempa dan berkoordinasi dengan dinas terkait serta relawan gabungan.

Leave a reply