JPPI Minta Prabowo Setop MBG Sementara: Utamakan Keselamatan Anak

0
12

Jaringan Pemantau Pendidikan Indonesia (JPPI) mendesak DPR untuk mendorong Presiden Prabowo Subianto menghentikan sementara program Makan Bergizi Gratis (MBG). Koordinator Program dan Advokasi JPPI Ari Hadianto mengatakan bahwa keselamatan anak-anak harus diutamakan dibanding ambisi politik pemerintah maupun capaian target suatu program.

“Utamakan keselamatan anak di atas ambisi politik dan target program. Jangan jadikan anak sebagai target program politik yang justru mengorbankan tumbuh kembang mereka,” ujar Ari dalam rapat dengar pendapat umum (RDPU) bersama Komisi IX DPR RI terkait evaluasi dan rekomendasi program MBG, Senin (22/9/2025).

Ari menilai kasus keracunan massal akibat MBG di berbagai daerah bukan sekadar kesalahan teknis, tetapi sistemik. Sebab, persoalan ini juga menyangkut tata kelola di Badan Gizi Nasional (BGN) sebagai pelaksana program. Komisi III DPR RI Minta Polisi Selidiki Keracunan MBG di NTT  Artikel Kompas.id “Hentikan program MBG sekarang juga.

Ini bukan kesalahan teknis, tapi kesalahan sistem di BGN, karena kejadiannya menyebar di beberapa daerah,” kata Ari. Dalam kesempatan itu, JPPI menekankan bahwa evaluasi total tata kelola MBG harus segera dilaksanakan oleh Presiden Prabowo Subianto.

Dia mengingatkan bahwa Prabowo juga ikut bertanggung jawab mengevaluasi pelaksanaan MBG, karena BGN lembaga yang langsung berada di bawah Presiden. “Karena BGN ini di bawah Pak Presiden, maka Pak Presiden ini bertanggung jawab untuk melakukan evaluasi total sistem dan tata kelola MBG di BGN itu,” kata Ari.

Oleh karena itu, JPPI pun meminta Komisi IX DPR menyampaikan rekomendasi ini langsung kepada Presiden.

Kasus Keracunan Massal MBG “Ini rekomendasi dari kami, kami tujukan langsung kepada Presiden Republik Indonesia, Bapak Prabowo. Melalui forum yang sangat terhormat ini di depan Bapak Ibu anggota Komisi IX DPR RI, tolong wakilkan kami untuk sampaikan ini kepada Bapak Prabowo,” pungkasnya.

Diberitakan sebelumnya, kasus dugaan keracunan massal akibat menu MBG kembali terjadi di sejumlah daerah. Di Kabupaten Banggai Kepulauan, Sulawesi Tengah, ratusan pelajar keracunan usai menyantap menu MBG di sekolah pada Rabu (17/9/2025).

Data dari RS Trikora Salakan hingga Kamis (18/9/2025) pukul 07.00 WITA mencatat, jumlah korban mencapai 251 pelajar. Ratusan pelajar yang terdampak berasal dari berbagai sekolah di Banggai Kepulauan, yakni SMA 1 Tinangkung, SMK 1 Tinangkung, SDN Tompudau, SDN Pembina, SDN Saiyong, dan MTs Alkhairaat Salakan.

Kejadian serupa juga terjadi di Sumbawa, Nusa Tenggara Barat (NTB).

Tercatat ada sekitar 90 orang siswa yang diduga keracunan makanan MBG di MTsN dan SMAN yang berada di Kecamatan Empang pada Rabu (17/9/2025). Di Maluku, belasan siswa Sekolah Dasar (SD) Negeri 19 Kota Tual diduga mengalami keracunan usai menyantap menu MBG yang disediakan di sekolah tersebut pada Kamis (18/9/2025).

Para siswa yang menyantap makanan bergizi gratis ini mengalami mual, pusing, dan sakit kepala usai menyantap hidangan yang disediakan. Akibat kejadian itu, belasan siswa tersebut terpaksa dilarikan ke Rumah Sakit Maren di Kota Tual untuk menjalani perawatan medis.

Sebanyak 194 pelajar dari tingkat SD, SMP, hingga SMA di Kabupaten Garut, Jawa Barat, juga dilaporkan mengalami gejala keracunan setelah menyantap makanan dari program MBG. Komisi III DPR RI Minta Polisi Selidiki Keracunan MBG di NTT.

Peristiwa tersebut terjadi pada Rabu (17/9/2025) dan mayoritas siswa berasal dari Kecamatan Kadungora. Dari jumlah tersebut, 177 siswa mengalami gejala ringan, sedangkan 19 lainnya harus menjalani perawatan intensif di Puskesmas Kadungora.

Kompas.com

Comments are closed.