Praktisi Pendidikan Jakarta Minta JPPI Melihat secara Komprehensif

Praktisi Pendidikan Jakarta La Ode Basir menanggapi atas pernyataan Koordinator Nasional Jaringan Pemantau Pendidikan Indonesia (JPPI) terkait aturan Gubernur Jakarta Pramono Anung yang membolehkan lulusan sekolah dasar (SD) melamar menjadi petugas kebersihan atau PPSU dinilai mengandung pesan yang kontradiktif dan kontroversi.

La Ode meminta kepada JPPI untuk melihat secara komprehensif. Menurutnya kebijakan itu bisa meningkatkan kesejahteraan warga Jakarta.

“Jadi ini dilihatnya memang harus komprehensif,” ucap La Ode dihubungi KBA News di Jakarta, Rabu, 9 April 2025.

La Ode menjelaskan PPSU adalah pekerjaan yang membutuhkan kekuatan fisik, bukan kompetensi pemikiran yang tinggi, bukan kompetensi akademik, tapi keahliannya.

Seperti pekerjaan yang kebutuhan kualifikasi, yang dibutuhkan itu adalah kemampuan menyapu, kemampuan mencangkul, kemampuan memotong rumput, memotong pohon, menanam.

“Kalau kita lihat adalah kemampuan dengan keahlian-keahlian fisik, bukanlah kemampuan yang basisnya kompetensi pemikiran atau basis akademik,” ujarnya.

Dia menuturkan kemampuan menyapu sebenarnya bisa dilakukan oleh siapa pun. Sehingga Gubernur DKI Jakarta Pramono memutuskan memperbolehkan lulusan SD melamar menjadi petugas PPSU, mengubah aturan lama yang mewajibkan syarat lulusan SMA.

Maka poinnya, kata La Ode, bagaimana Pemprov DKI meningkatan kesejahteraan bagi semua warga DKI untuk mempunyai kesempatan bekerja. Kemudian point ke dua, pemberdayaan masyarakat DKI.

“Karena melihat pasukan Oranye kompetensi yang harus dimiliki adalah kompetensi fisikal teknik, bukan pada kompetensi kemampuan akademi maupun pemikiran yang perlu pendidikan yang tinggi lah intinya begitu,” jelasnya.

Diberitakan, keputusan Gubernur Jakarta Pramono Anung memperbolehkan lulusan sekolah dasar (SD) melamar menjadi petugas PPSU, mengubah aturan lama yang mewajibkan syarat lulusa SMA.

Kebijakan itu menuai kontroversi, sehingga JPPI menilai berpotensi mengurangi motivasi masyarakat untuk menyekolahkan anak hingga SMA/SMK.

https://kbanews.com/hot-news/praktisi-pendidikan-jakarta-minta-jppi-melihat-secara-komprehensif/