PAR untuk Pendidikan 12 Tahun Berkualitas dan Inklusif
Praktisi dunia mendorong kalangan muda diperkenalkan lebih masif metode PAR guna mengatasi masalah-masalah pembangunan di komunitas mereka, terutama terkait dengan kendala pendidikan dan akses pelayanan pubik lainnya/Ilustrasi
Penelitian Participatory Action Research (PAR) merupakan salah satu model penelitian yang mencari sesuatu untuk menghubungkan proses penelitian ke dalam proses perubahan sosial. Perubahan sosial yang dimaksud adalah penguatan kapasitas peneliti yang dapat dilihat setidaknya dengan tiga tolak ukur, yakni adanya komitmen bersama dengan masyarakat, adanya local leader dalam masyarakat dan adanya institusi baru dalam masyarakat yang dibangun berdasarkan kebutuhan. Dalam penelitian ini, obyek orang yang diteliti bertindak sebagai subyek peneliti. Proses penelitian dilakukan dengan menggali persoalan tiap masalah yang dihadapi oleh para pihak yang terlibat dan menemukan solusi-solusinya.
Analis mengatakan, PAR adalah kombinasi penelitian sosial, kerja pendidikan, dan aksi politik menggunakan konsep penelitian partisipatif dalam konteks metodologi materialis historis, yang didefenisikan sebagai penelitian yang disusun melalui interaksi demokratis antara peneliti dan kelas rakyat yang tertindas. PAR merupakan Interaksi demokratis yang tergambar sebagai “penelitian oleh, dengan, dan untuk orang” bukan “penelitian terhadap orang”. Pada dasarnya, PAR merupakan penelitian yang melibatkan secara aktif semua pihak-pihak yang relevan (stakeholder) dalam mengkaji tindakan yang sedang berlangsung (dimana pengamalan mereka sendiri sebagai persoalan) dalam rangka melakukan perubahan dan perbaikan kearah yang lebih baik. Untuk itulah, idealnya mereka harus melakukan refleksi kritis terhadap konteks sejarah, politik, budaya, ekonomi, geografis, dan konteks lain yang terkait. Yang mendasari dilakukannya PAR adalah kebutuhan kita untuk mendapatkan perubahan yang diinginkan.
Leave a reply
Anda harus masuk untuk berkomentar.