Kemendikbud Siapkan Kelas Darurat untuk Korban Gempa Palu
Maros – Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) telah mengirim timnya ke Palu, Sulawesi Tengah. Kemendikbud akan membuka pos pendidikan untuk mengkoordinasikan layanan pendidikan dalam situasi darurat bagi para korban gempa.
Pos itu dipusatkan di Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) Sulawesi Tengah. Dari data sementara, ada 2.731 satuan pendidikan mulai dari Paud sampai SMA yang terkena dampak di empat Kabupaten di Sulawesi Tengah. Pos pendidikan akan memulai pendataan satuan pendidikan terdampak, termasuk siswa dan para guru.
“Hari ini kami dari Kemendikbud akan berangkat ke Palu melalui jalur udara. Pos itu sudah kami buka di LPMP Sulawesi Tengah. Pertama-tama, kami akan mendata dulu jumlah pasti satuan pendidikan yang terdampak gempa,” kata Tenaga Tekhnis Kebencanaan Kembdikbud, Jamjam Muzaki, di Bandara Hasanuddin, Maros, Rabu (03/10/2018).
“Intinya kami akan mendata dulu semua kebutuhan yang ada untuk kelas darurat itu. Mulai tenda dan alat tulisnya. Ya termasuk relawan pengajar, kami juga akan kirim ke sana. Relawan ini bisa dari non pemerintah juga,” tambahnya.
Sembari mendata, tim ini akan membuka kelas darurat bagi para korban gempa yang akan fokus pada rehabilitasi dan pemulihan psikis bagi siswa yang menjadi korban gempa. Selain itu, tim ini juga akan mengirim relawan mengajar ke sekolah darurat.
“Kita memang akan lebih fokus ke pemulihan psikis bagi korban. Karena kurikulum sekolah darurat memang bertujuan untuk itu dulu. Sistem penilaiannya juga pasti berbeda dari kurikulum normalnya,” sebutnya.
Saat ini, tim Kemendikbud juga sedang mendistribusikan kebutuhan pendidikan untuk kelas darurat bagi korban gempa. Mulai dari tenda hingga perlengkapan sekolah. Relawan pengajar juga sedang dikoordinasikan untuk segera diterjunkan ke beberapa wilayah yang terdampak, salah satunya Keluarga Peduli Pendidikan (KerLiP).
“Kami gabung dengan Tim Kemendikbud untuk pos tim relawan yang ada di Palu, nantinya sebelum relawan turun ke lapangan akan diberikan pelatihan terlebih dahulu,” Kata Koordinator KerLiP Wilayah Indonesia Timur, Bagus Dibyo Sumantri.
Leave a reply
Anda harus masuk untuk berkomentar.