
Jerman Tujuan Terbaik untuk Mengasah Ilmu di Eropa
Melanjutkan sekolah di luar negeri menjadi cita-cita kebanyakan pelajar dan mahasiswa di Indonesia. Mendapatkan pendidikan berkualitas adalah tujuan utama, sekaligus menimba pengalaman belajar yang berbeda dan menambah wawasan.
Sebelum memutuskan melanjutkan sekolah atau kuliah di luar negeri, terutama di negara-negara Eropa, ada baiknya mempelajari hasil survei terbaru tentang peringkat negara-negara di Eropa yang menjadi tujuan untuk melanjutkan pendidikan.
Penelitian yang diadakan oleh study.eu mengurutkan lebih dari 30 negara dalam berbagai macam faktor. Faktor yang terpenting adalah kualitas sistem pendidikan, yang menyumbang 45 persen dari penilaian akhir.
Penelitian ini juga menilai biaya hidup (30 persen) termasuk biaya kuliah, keterbukaan pasar tenaga kerja bagi pelajar atau mahasiswa asing (25 persen) serta keamanan pribadi.
Survei dilakukan setiap tahun dan, sekali lagi, Jerman menempati posisi teratas berkat sekolah-sekolah berkualitas dan sistem universitas negeri yang membuat para mahasiswa hanya membayar uang administrasi dan membebaskan uang kuliah.
Dari berbagai negara berbahasa non-Inggris, Jerman juga menawarkan kuliah berbahasa Inggris terbesar kedua setelah Belanda.
Inggris yang menempati urutan kedua, baik dari sisi kualitas pendidikan dan peringkat karir, merupakan salah satu tempat belajar termahal. Hal ini disebabkan karena tingginya biaya hidup dan uang kuliah, yang mencapai rata-rata 23.300 dolar AS (Rp318,2 juta) per orang per tahun.
Tempat ketiga diduduki oleh Prancis karena sistem pendidikan tinggi yang terkenal, namun tetap terjangkau.
Polandia merupakan satu-satunya negara Eropa Timur yang masuk ke dalam 10 besar pada tahun ini. Hal itu terjadi karena meningkatnya jumlah mahasiswa asing yang belajar di Polandia, dari 12.000 orang menjadi lebih dari 65.000 siswa dalam satu dekade terakhir.
Universitas-universitas di Polandia juga secara konsisten dan bertahap telah meningkatkan pilihan kuliah dalam bahasa Inggris.
Berikut 10 besar negara-negara di Eropa yang menjadi tempat tujuan melanjutkan pendidikan:
Jerman (80,7 persen),
Inggris (75,8 persen),
Prancis (68,6 persen),
Belanda (67,9 persen),
Rusia (62,6 persen),
Swiss (62,2 persen),
Swedia (61,3 persen),
Belgia (60,4 persen),
Italia (60, 2 persen),
Polandia (60,1 persen).
Kenapa Jerman menjadi favorit mahasiswa asing?
Jerman saat ini merupakan tujuan ideal untuk belajar di luar negeri, terutama di negara-negara Eropa. Kualitas pendidikan yang sangat baik, daerah yang indah, serta budaya yang kaya menarik perhatian orang-orang dari seluruh dunia.
Situs Study-in.de menyebutkan lima alasan kenapa Jerman menjadi negara pilihan untuk melanjutkan pendidikan: unggul dalam penelitian dan pengajaran, pilihan bidang studi yang luas, keterkaitan yang sangat erat antara teori dan praktek, peningkatan potensi personal dan intelektual, serta lokasi yang aman dan stabil secara ekonomi.
Orang-orang Jerman menyebut negara mereka sendiri sebagai “the country of poets and thinkers” (negara para penyair dan penyihir). Dikutip dari BBC, sebutan itu disebabkan Jerman telah menyumbangkan sejumlah besar filsuf, musisi, pendidik, sastrawan, dan para pemikir independen di dunia.
Terdapat sekitar 400 institusi pendidikan tinggi di Jerman dan banyak di antaranya yang menawarkan program studi berbahasa Inggris, serta universitas-universitas yang menduduki peringkat tertinggi secara internasional.
Kelebihan lain dengan melanjutkan sekolah di Jerman adalah; nyaris tanpa biaya kuliah, alias gratis. Kebanyakan universitas memang menawarkan pendidikan yang sepenuhnya gratis, tentu saja kecuali sekolah-sekolah atau universitas-universitas swasta, atau program studi untuk mahasiswa dengan pengalaman profesional sebelumnya.
Tetapi berita baiknya adalah, jika seseorang memutuskan untuk tinggal dan bekerja di Jerman setelah lulus, mereka dapat mengurangi biaya kuliah dari pajak penghasilan.
Biaya hidup di Jerman juga relatif lebih murah jika dibandingkan dengan di negara-negara Eropa Barat lainnya. Rata-rata para mahasiswa membutuhkan 800 euro (Rp13,4 juta) per bulan. Biaya hidup di kota-kota besar seperti Hamburg atau Munich mungkin lebih tinggi, namun masih lebih rendah daripada biaya hidup di London atau Paris.
Kelebihan lain yang dapat dinikmati para mahasiswa asing adalah kesempatan untuk bekerja di berbagai bidang, dan tersebar di berbagai kota. Misalnya Hamburg merupakan pusat bagi perusahaan perdagangan dan media, Munich dan Stuttgart di bidang otomotif dan manufaktur, Frankfurt untuk bidang keuangan, sementara Berlin yang awal kehadirannya tidak diperhitungkan sebagai daerah industri saat ini menjadi pusat bagi perusahaan-perusahaan baru di Eropa.
Tentu saja berbicara dalam bahasa Jerman merupakan prasyarat utama untuk pekerjaan level pemula, kecuali di bidang teknologi informasi, serta di perusahaan-perusahaan internasional yang baru, terutama di Hamburg dan Berlin.
Apa yang harus dipersiapkan?
Situs Deutsche Welle memberikan beberapa masukan penting terkait hal ini, di antaranya:
Bebas biaya bersifat relatif, maksudnya universitas di Jerman membebaskan biaya kuliah bagi para mahasiswa yang mendaftar di universitas negeri dan telah diterima oleh universitas tersebut. Para mahasiswa yang diterima akan menjalani perkuliahan dengan kondisi yang sama seperti warga Jerman biasa, artinya juga mendapati tantangan yang sama.
Mahasiswa asing dapat melakukan kerja sampingan, akan tetapi visa pelajar membatasi waktu yang boleh digunakan untuk bekerja. Mahasiswa yang bukan berasal dari Uni Eropa mendapatkan 120 hari per tahun, dan dalam masa perkuliahan hanya boleh bekerja selama 20 jam per minggu. Jangan sekali-sekali mencoba kerja gelap karena risiko tertangkap dan dideportasi.
Banyak penawaran beasiswa bagi mahasiswa asing di berbagai bidang
Kita harus membiasakan diri dengan kata-kata birokratis Jerman ketika mengisi formulir. Juga menyusun semua surat-surat yang dibutuhkan, lengkap dengan fotokopi, mulai dari urusan visa sampai sewa kamar.
Mahir berbahasa Jerman sangat membantu, baik dalam akademis maupun kehidupan sehari-hari. Kemampuan berbahasa Jerman juga merupakan aset besar di pasaran tenaga kerja.
Universitas di Jerman tidak “menuntun” para mahasiswanya, sehingga terkadang tampak sangat bebas. Sepenuhnya tergantung pada pribadi para mahasiswa tersebut untuk datang ke kuliah dan belajar. Tentu saja dengan risiko masing-masing.
Untuk tempat tinggal, terdapat banyak asrama mahasiwa di perkotaan. Tetapi kadang-kadang sulit mendapatkan tempat kosong. Alternatif lainnya adalah beberapa mahasiswa bersama-sama menyewa sebuah apartemen, masing-masing mendapat satu kamar, sementara dapur dan kamar mandi digunakan bersama. Ini juga merupakan cara terbaik untuk bersosialisasi dengan orang Jerman dan meningkatkan bahasa Jerman.
Mudah mendapatkan informasi yang butuhkan terkait kebiasaan bangsa Jerman.
Kemungkinan tidak ingin kembali ke tanah air. Tidak dipungkiri orang mudah jatuh cinta pada Jerman, dan selalu ingin kembali.
Untuk mencari informasi mengenai tahap-tahap mendaftar dan kuliah di Jerman, situs uni-assist.de sangat membantu. Situs ini juga mengevaluasi surat-surat pendaftaran dari para calon mahasiswa internasional di sekitar 180 universitas di Jerman.
Sementara situs Study in Germany menampilkan daftar universitas-universitas yang terdapat di seluruh Jerman. Tinggal memastikan bidang studi yang diminati, lalu menelurusi universitas-universitasnya.
Leave a reply
Anda harus masuk untuk berkomentar.