Era Digital, Indonesia Dorong Santri Belajar Industri
LIRBOYO – Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto ingin memfasilitasi para santri untuk belajar berindustri di pesantren. Program itu itu dinamakan santripreneur.
Airlangga mengatakan tujuan program itu agar santri siap berkompterisi di era digital setelah keluar dari pondok pesantren.
“Kementerian perindustrian memang mendorong agar santri bisa menjadi wirausahawan. Terlebih lagi, Indonesia diprediksi menjadi salah satu dengan perekonomian terbesar di dunia pada 2030,” kata Airlangga di Pondok Pesantren Lirboyo.
Ketum Golkar itu melanjutkan, kementerian Perindustrian sudah melakukan uji coba program santripreneur di salah satu pondok pesantren di Jawa Barat. Nantinya, program itu bakal terus dikembangkan.
“Tentunya, kami juga mengikuti perkembangan dan program yang telah dilakukan,” tuturnya.
Direktur Industri Kecil dan Menengah (IKM) Kimia, Sandang, Aneka dan Kerajinan, Ratna Utarianingrum menambahkan Kementerian Perindustrian berharap para santri juga bisa belajar industri.
“Selain belajar agama, ada kegiatan ekonomi yang akan kami berikan ke mereka. Dengan melakukan proses industri, bagaimana mengubah bahan menjadi bernilai tambah tertentu,” paparnya.
Pada 2017, Ratna mengatakan kementerian perindustrian uji coba di sebuah pondok pesantren Jawa Barat. Namun, pada 2018 program itu dikembangkan dengan jumlah pondok pesantren yang lebih banyak, yaitu delapan di Jawa Barat, lima di Jawa Tengah, dan lima di Jawa Timur.
Di Jatim, beberapa pondok pesantren yang akan menerima program itu adalah PP Lirboyo, Kediri, PP di Jombang, dan sejumlah pondok pesantren lainnya. Di PP Lirboyo Kediri, bantuan yang diberikan untuk program pembuatan air minum kemasan serta bantuan pengelolaan sampah.
Leave a reply
Anda harus masuk untuk berkomentar.