
Balada Anak Down Syndrome untuk Bersekolah
Bandung — Down syndrome adalah salah satu gangguan atau cacat lahir genetik yang paling umum terjadi. Biasanya, hal ini dialami anak-anak yang lahir dengan jumlah kromosom yang tak normal. Kondisi ini biasanya berujung pada keterbelakangan mental dan ciri-ciri fisik yang khas.
Rina Niawati, dari Persatuan Orang Tua Anak Down syndrome (POTADS) mengungkapkan, meski di Kota Bandung pendidikan inklusi sudah banyak digiatkan, tapi bukan berarti kemudahan mengenyam pendidikan layak bisa didapatkan dengan mudah oleh anak penyandang down syndrome.
Mewakili curhatan para orang tua yang memiliki kisah yang serupa, Rina mengaku anak spesial ini tidak harus bersekolah di Sekolah Luar Biasa (SLB) seperti stigma yang menempel di masyarakat.
“Anak down syndrome ini sangat peniru sehingga mereka harus dibiasakan meniru gaya anak yang memang belajar di sekolah reguler,” kata Rina saat ditemui usai kegiatan Bandung Menjawab di Balai Kota Bandung, Selasa (6/3/2018).
Rina berharap, anak berkebutuhan khusus (ABK) ini harus belajar di sekolah inklusi yang menyediakan layanan pendidikan untuk disabilitas intelektual. Lantaran, materi pembelajaran untuk disabilitas harus menggunakan materi yang berbeda dengan anak reguler.
Namun sayangnya, kata Rina, tak mudah untuk bisa masuk di sekolah tersebut. Selain sekolah inklusi negeri yag kerap pilih-pilih murid, sekolah inklusi swasta cenderung mahal.
“Inklusi di Bandung bagus, tapi inklusinya kalau untuk keterbatasan fisik. Tapi untuk anak-anak kami memang susah banget. Kadang statusnya sekolah inklusi tapi bilang IQ anak-anak ini harus 50 padahal rata-rata IQ down syndrome itu di 40,” keluh Rina.
Rina menyayangkan sikap lembaga pendidikan, khususnya sekolah inklusi negeri yang menetapkan berbagai syarat hanya untuk menerima para penyandang down syndrome. “Kalau sudah punya syarat-syarat, ya, tidak inklusi lagi. Jadi sementara ini kalau buat saya, inklusi negeri ini belum begitu kena untuk anak kami. Kalau swasta mungkin sudah banyak, cuma, kan, harus siap di biaya,” ujar Rina.
Leave a reply
Anda harus masuk untuk berkomentar.