Angkanya Melonjak Tajam! Ada 573 Kasus Kekerasan di Lembaga Pendidikan Indonesia Sepanjang 2024

0
60

 Tren kekerasan di lembaga pendidikan Indonesia melonjak tajam sepanjang 2024, dengan rata-rata 1 kasus terjadi setiap hari.

Hal ini terungkap dari hasil laporan Jaringan Pemantau Pendidikan Indonesia (JPPI) bertajuk “Data Kasus Kekerasan di Lembaga Pendidikan 2024 (Tingkat Pendidikan Dasar dan Menengah” yang dirilis pada 27 Desember 2024 lalu.

Dari data laporan tersebut terungkap jika angka kekerasan di lembaga pendidikan melonjak tajam dari tahun ke tahun. Pada tahun 2020 ada 91 kasus, tahun 2021 terjadi sebanyak 142 kasus, kemudian 194 kasus pada 2022, 285 kasus pada 2023 dan 573 kasus di sepanjang 2024.

Menurut laporan tersebut, ada 5 daerah di Indonesia dengan kasus kekerasam tertinggi. Yakni, Jawa Timur dengan 81 kasus, Jawa Barat dengan 56 kasus, Jawa Tengah dengan 45 kasus, Banten dengan 32 kasus dan Jakarta dengan 30 kasus.

Sementara itu, provinsi lainnya mencatatkan kurang dari 30 kasus atau di bawah 4,9 persen per tahun. Masih berdasarkan laporan tersebut, diketahui kekerasan terjadi di semua jenis lembaga pendidikan baik sekolah, madrasah maupun asrama atau pesantren. Namun, sekolah menjadi lingkungan yang paling rawan kekerasan.

Tercatat, kekerasan seksual menjadi kasus yang paling banyak terjadi, disusul kasus perundungan, kekerasan psikis, kekerasan fisik, dan kebijakan diskriminatif.

Laporan itu juga mengungkap bahwa mayoritas korban kekerasan seksual adalah perempuan, sedangkan mayoritas korban perundungan adalah laki-laki.

Menurut data, pelaku kekerasan didominasi oleh guru. Meski demikian mereka juga menjadi korban. Pada 2024, terjadap beragam kasus dengan guru sebagai korban, termasuk kekerasan yang dilakukan oleh siswa, orangtua siswa dan aksi kriminalisasi terhadap guru.

JPPI mengungkapkan, pencegahan kekerasan di sekolah memerlukan kolaborasi dari seluruh pihak.

“Ada pemerintah pusat, madrasah, pesantren, Kementerian Agama, serta Kementerian Pendidikan yang harus bekerjasama. Ini harus menjadi bagian dari agenda nasional. Jika tidak ada political will yang kuat, masalah ini tidak akan pernah selesai,” tandas Ubaid Matraji, Koordinator Nasional JPPI, dikutip dari Antara, Minggu, 5 Januari 2025.

https://www.reqnews.com/read/the-other-side/83192/angkanya-melonjak-tajam-ada-573-kasus-kekerasan-di-lembaga-pendidikan-indonesia-sepanjang-2024.

 

Comments are closed.