ACE-PPKM Adakan Workshop Video untuk Advokasi Pendidikan
Jakarta – Baru-baru ini, Perhimpunan untuk Peningkatan Keberdayaan Masyarakat – Association for Community Empowerment (PPKM – ACE) mengkordinir pelaksanaan kegiatan Workshop Pemanfaatan Kamera ponsel untuk Vidio Kampanye multiisu, baik pendidikan dan isu sosial lainnya. PPKM-ACE merupakan salah satu anggota jaringan koalisi NEW Indonesia, dari sedikitnya 22 (anggota) jaringan koalisi Seknas JPPI per Desember 2017.
Sedikitnya 17 partisipan aktivis mewakili masing-masing lembaga koalisi Jaringan Pemantau Pendidikan Indonesia (JPPI) atau NEW Indonesia mengikuti pelatihan pembuatan video untuk tujuan-tujuan kampanye kepedulian terhadap terhadap kondisi pendidikan dan kasus-kasus pendidikan melalui media visual terutama memanfaatkan teknologi digital (vidio).
Koordinator pelatihan PPKM-ACE Siti Masriyah mengatakan, tujuan utama pelatihan salah satunya guna membekali pengetahuan mendasar termasuk aspek teknis pembuatan vidio , narasi dan kreatifitas kalangan aktivis untuk tujuan advokasi pendidikan multiaspek.
“Peningkatan kapasitas untuk anggota jaringan dan lembaganya ini yang kita tekankan dalam pelatihan”, tambah Masriyah.
Pelatihan mengahadirkan mentor Mohammad Solihin, jurnalis media terkemuka nasional, kegiatan dipusatkan di hall utama Gedung PPKM-ACE Jakarta, 2 Oktober 2017.
Teknologi komunikasi lebih efektif
Analis mengatakan, Keberhasilan kegiatan advokasi untuk merubah kebijakan agar lebih berpihak pada kepentingan masyarakat ditentukan oleh banyak hal. Salah satu hal yang saat ini banyak digunakan untuk mendukung perubahan sosial adalah penggunaan video. Saat ini, video diakui sebagai satu alat paling efektif untuk mendorong munculnya gerakan yang dapat menginspirasi perubahan.
Beberapa praktisi media mengatakan, Salah satu halnya karena video mampu memunculkan emosi yang lebih efektif daripada tulisan. Narasi cerita yang kuat didukung dengan sudut pengambilan gambar yang tepat berpadu dalam satu video adalah alat kampanye yang memiliki kekuatan untuk memunculkan inisiatif perubahan. Sebelumnya, Peserta disyaratkan oleh panitia membawa telepon genggam yang memiliki perangkat kamera video yang berkualitas baik dan masih mempunyai kapasitas cukup untuk install program edit video.
Beberapa partisipan mengatakan, pelatihan agak singkat namun mereka merasa memiliki pengetahuan baru yang cukup penting terutama terkait pemanfaatan teknologi dan teknis pembuatan narasi untuk aksi dan kampanye kepedulian terkait isu sosial , terutamanya dalam mengatasi kesenjangan masalah-masalah pendidikan yang mejadi salah satu prioritas pembangunan. Kelas sehari penuh training vidio kali ini, partisipan pelatihan memperoleh beberapa modul kunci terkait pembuatan narasi dan vidio , antara lain terkait Teori dasar pengambilan gambar (EDFAT, long shot, medium shot, close up, jumping shot, intercut, dll) dan perumusan ide cerita, hingga praktik pengambilan gambar , editing dan aspek teknik kunci lainnya. (tim)
Leave a reply
Anda harus masuk untuk berkomentar.